Minggu

Besi Menjadi Harta Karun Warga Pemulung

Sisa puing material bangunan dari pertokoaan di Jatinegara Barat yang dirobohkan menjadi "harta karun" bagi para pemulung barang bekas. Puluhan pemulung mulai menyemut mengambili material yang memiliki nilai jual dan benda-benda yang tertinggal dari dalam toko yang dikosongkan. Harga Besi Beton

Salah satu pemulung barang bekas Riayanto (61) mengatakan, pembongkaran toko ini menjadi keuntungan dan rejeki bagi mereka. "Kami baru mulai hari ini. Kebetulan sudah diizinkan. Kan ini bukan jarahan juga," kata Riyanto, di lokasi pembongkaran, di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (29/8/2014).

Besi-besi bangunan yang menyembul dari balik tembok yang runtuh menjadi incarannya. Berbekal gergaji besi, Riyanto memotong besi bangunan yang dikepak di dalam karung. Besi ini nantinya akan ditukarnya dengan rupiah. "Ini sudah sepuluh kilo, nanti mau dijual berapa saja," ujar warga Kampung Melayu tersebut.

Supardi (45), pemulung besi lainnya juga berburu harta karun dari penggusuran terkait normalisasi Sungai Ciliwung itu. Pria ini bahkan nekat memanjat dan membobok tembok untuk memisahkan besi yang akan dipotong. "Lumayan, daripada keliling nyari plastik sama barang bekas. Kan biasa keliling. Kalau gini mendingan ke sini ada banyak besi yang bisa dipotong," kata Supardi.

Satu kilo besi, menurutnya bisa dijual antara Rp 7.000 sampai Rp 10.000. Namun, soal harga bergantung pada penadah barang bekas yang menawarnya. "Saya mau jual ke siapa aja yang mau bayarin. Biasanya segitu, tetapi berapa saja terserah. Yang penting bisa buat makan," ujar bapak dua anak ini. Harga Besi

Dari pantauan Kompas.com, beberapa wanita juga terlihat asyik mempreteli besi bekas bangunan. Yang lain juga terlihat mencari bekas barang-barang yang tertinggal, seperti sapu, buku dan kertas, pakaian bekas, dan lainnya. Tidak terlihat petugas Satpol PP yang berada di lokasi melarang mereka. Sebanyak lima dari 13 toko telah dirobohkan oleh tim terpadu Pemkot Jakarta Timur. Sisanya delapan toko masih belum dihancurkan karena proses evakuasi barang jualan masih berlangsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.